Lampung Tengah,catatanlampung.com-
Mahasiswa KKN ITERA mempunyai suatu terobosan dalam pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos, Selain kulit pisang di desa nambah Rejo kecamatan Kota gajah kabupaten Lampung tengah, Hal ini disampaikan Ikhwan salah satu mahasiswa KKN ITERA saat diwancarai awak media, Minggu (4/2/2024).
Ikhwan mengatakan, Bahwa telah menemukan solusi untuk pemanpaatan sampah rumah tangga menjadi pupuk,
Permasalahan sampah tersebut menjadi permasalahan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat pada umumnya.
“Saat ini permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi menjadi masalah sosial yang berpotensi
menimbulkan banyak dampak negatif,” Jelasnya.
“Pengolahan sampah telah menjadi fokus utama untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pengolahan sampah yang baik menjadi solusi utama permasalahan sampah.
” Maka dari itu untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh samapah rumah tangga mahasiswa KKN ITERA kelompok 75 melakukan sosialisasi dengan judul “Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Melalui Pembuatan Pupuk Kompos dan Selai Kulit Pisang” di Desa Nambah Rejo Kabupaten Kota Gajah,”Terangnya.
“Kegiatan ini dilakukan selama masa KKN di tiga dusun Desa Nambah Rejo, Yaitu dusun
4, dusun 5, dan dusun 6, Sosialisasi dilakukan kelompok KKN disetiap dusun di salah satu rumah warga pada dusun tersebut, Sosialisasi dihadiri oleh seluruh masyarakat setiap dusun baik dari kalangan ibu-ibu, muda-mudi hingga aparat desa,” Cetusnya.
“Ada dua Program kerja utama yang
dilakukan pada waktu yang berbeda di setiap dusun, Yaitu pembuatan pupuk kompos dan selai kulit pisang.
” Yang pertama program pembuatan pupuk kompos, Pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan menggunakan bahan utama dari limbah dapur
rumah tangga, seperti sisa sayuran, sisa buah buahan, dan limbah organik lainnya,”Lanjutnya ikhwan.
” Sisa-sisa pembuangan sampah organik rumah tangga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, Untuk mengatasi permasalah tersebut, mahasiswa KKN ITERA melakukan pengolahan sampah limbah rumah tangga dengan metode fermentasi.
” Sosialisasi pembuatan kompos tersebut dilakan di kebun KWT (Kelompok Wanita Tani) dusun 4, dan rumah salah satu warga dusun 5 dan 6, Sosialisasi dihadiri oleh seluruh masyarakat desa baik dari kalangan ibu-ibu maupun kalangan muda-mudi.
” Rasa ingin tahu warga desa sangat
besar tentang langkah pembuatan pupuk kompos ini, bahkan warga desa ikut serta membatu proses pembuatan pupuk kompos tidak sedikit, warga yang berpendapat positif tentang pupuk kompos ini, Selain membatu mengurangi sampah juga dapat bermanfaat baik pada tanaman, Pembuatan pupuk kompos ini membantu kami menghemat biaya pupuk kimia, Selain itu pupuk kompos ini juga lebih ramah lingkungan,” ujar Bibit Winarni Ketua KWT dusun 4.
Dan yang kedua, Program pembuatan selai kulit pisang, Masyarakat pada umumnya hanya memanfaatkan buuahnya saja untuk diolah menjadi bahan makanan, Kulit pisang sering kali dianggap tidak bermanfaat dan pada umumnya dibuang
menjadi sampah rumah tangga, namun nyatanya kulit pisang dapat diolah menjadi bahan makanan berupa selai.
” Kulit piang diketahui banyak mengandung gizi yang tinggi vitamin dan mineral
yang baik untuk kesehatan, Mahasiswa KKN ITERA Kelompok 75 melakukan pembuatan selai kulit pisang di salah satu rumah warga dengan metode yang mudah dan higeanis.
” Masyarakat desa sangat antusias
mememperhatikan langkah pembuatan bahkan ikut serta dalam proses pembuatannya, Warga desa menyatakan pendapatnya masing-masing soal rasa dan tekstur selai kulit pisang Selai kulit pisang yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.
“Awalnya saya ragu, tapi setelah mencoba selai kulit pisang buatan tim KKN, ternyata rasanya enak dan teksturnya juga lembut, Saya senang program ini membantu kami memanfaatkan limbah pisang menjadi produk yang bernilai, “ujar Mudakir Kadus dusun 6.
” Selain membuat produk selai kulit pisang, Mahasiswa KKN juga membantu masyarakat dalam pembuatan desain logo produk untuk pemasaran dan poster tentang cara pembuatan selai kulit
pisang, Hal ini dapat membatu pertumbuhan ekonomi di desa Nambah Rejo,” Ungkapny Ikhwan.(Red).
1,261 total views